Selasa, 04 Desember 2012

Sang Dewi

Rambut hitam bergelora
Senyum manis merah merona
Wajah anggun tersipu malu
Tatapan mata indah menghantam
Dia yang indah bagai sang dewi
Menari di taman surgawi
Bertahta dalam terangnya kerajaan

Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda

Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978. Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganan benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.


Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
1.      Landasan Idiil : Pancasila.
2.      Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar 1945.
3.      Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara.
4.      Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi.
5.      Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat.

Motivasi asas pembinaan dan pengembangan generasi muda bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV.
Atas dasar kenyataan ini, diperlukan penataan kehidupan pemuda sehingga mereka mampu memainkan peranan yang penting dalam masa depan sekalipun disadari bahwa masa depan tersebut tidak berdiri sendiri. Masa depan adalah lanjutan masa sekarang, dan masa sekarang adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa datang membutuhkan pula kepekaan terhadap situasi-situasi lingkungan untuk merelevansikan partisipannya dalam setiap kegiatan bangsa dan negara. Untuk itu, kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa datang.

Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok, yaitu :
1.      Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan ketrlibatannya pun secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa.
2.      Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan kemampuan ketingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.

Sumber: http://cahayapenerangdunia.blogspot.com/2011/07/pembinaan-dan-pengembangan-generasi.html

Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat

Setiap manusia pasti memiliki keluarga masing-masing. Pada umumnya keluarga terdiri dari  suami, istri, dan dua anak dalam satu atap rumah. Itulah peranan yang ada dalam keluarga sederhana yang dapat berinteraksi antar keluarga dengan baik. Karena hubungan yang baik antar satu individu ke individu lainnya saja sudah memenuhi syarat untuk menjadi keluarga yang ideal, misalnya saling menghormati, menghargai, sopan dalam berbicara maupun bertindak kepada orang lain maupun masyarakat.

Dapat dikatakan keluarga ideal adalah keluarga yang bahagia yang terdiri dari ayah, ibu, serta anak-anak dalam suatu rumah yang dapat menjalankan peranan masing-masing secara baik, sehingga dapat menimbulkan kerukunan, kenyamanan, serta keharmonisan dalam rumah tangga. Peranan dalam  keluarga diantaranya sebagai berikut:
   Ayah
Kedudukan ayah sebagai pemimpin keluarga, memiliki peran dalam memenuhi kesejahteraan anggota keluarganya. Oleh karena itu, ayah pergi bekerja untuk mencari nafkah. Tapi dalam hal ini ayah bukan hanya bekerja untuk mencari nafkah saja tetapi juga mempunyai kewajiban untuk ikut serta membimbing anak-anaknya.
    Ibu
Peran ibu mengatur dan mengurus rumah tangga. Ibu juga dapat mencari nafkah tambahan, membimbing, merawat, mengasuh dan mendidik anak-anak hingga mencapai usia dewasa. Ibu mengatur urusan rumah tangga selagi ayah tidak di rumah, namun ibu harus menuruti perintah ayah, karena itu hukum mutlak yang harus diikuti dalam agama.
    Anak
Anggota keluarga yang lain disebut anak, Sebagai anggota keluarga seorang anak wajib dalam membantu orang tua, mematuhi nasihat orang tua, menghormati orang tua, dan kelak saat dewasa anak wajib berbalas budi kepada ayah dan ibu, walaupun sejujurnya mereka tidak menginginkannya, yang mereka inginkan adalah melihat kita sukses atau berhasil.

Oleh karena itu, peran keluarga sangat berpengaruh untuk terbentuknya suatu pribadi, jadi kita berlaku baik terbiasa hidup damai di keluarga. Maka di luar pun kita akan menjadi pribadi yang baik pula begitu sebaliknya. Agar dapat terjalinnya hubungan harmonis antar keluarga sesuai dengan apa yang diharapkan maka akan terbentuk pula individu yang baik dilingkungan diluar keluarga seperti masyarakat umum.

Fungsi Keluarga

Keluarga merupakan peranan penting dalampembentukan kepribadian anak manusia. Karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi seorang anak manusia, di dalam keluarga seorang anak dibesarkan, mempelajari cara-cara pergaulan yang akan dikembangkannya kelak di lingkungan kehidupan sosial yang ada di luar keluarga. Dengan perkataan lain di dalam keluarga seorang anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik, psikis maupun sosial, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Disamping itu pula seorang anak memperoleh pendidikan yang berkenaan dengan nilai-nilai maupun norma-norma yang ada dan berlaku di masyarakat ataupun dalam keluarganya sendiri serta cara-cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.




Fungsi keluarga pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi pokok yang sulit diubah dan digantikan oleh orang atau lembaga lain tetapi karena masyarakat sekarang ini telah mengalami perubahan, tidak menutup kemungkinan sebagian dari fungsi sosial keluarga tersebut mengalami perubahan. Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga tersebut akan banyak dipengaruhi oleh ikatan-ikatan dalam keluarga.
Ada beberapa fungsi keluarga sebagai berikut:
    Fungsi Edukatif
    Fungsi Sosialisasi
    Fungsi protektif
    Fungsi Afeksional
    Fungsi Religius
    Fungsi Ekonomis
    Fungsi Rekreatif
    Fungsi Biologis

Fungsi dalam keluarga menjadi peran yang penting, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan individu yang menjadi anggota keluarganya. Untuk itu dalam penerapannya hendaknya fungsi-fungsi tersebut berjalan secara seimbang, karena akan membantu keharmonisan serta kehidupan keluarga. Keluarga juga dapat memadai dengan disertai suasana yang baik.